Thanks God I'm IKOPIN Karya Idris Suryadiredja |
Jatinangor - Ini adalah ungkapan rasa syukur saya kepada yang kuasa. Kenapa? karena di IKOPIN ini lah saya mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luar biasa. Kenapa demikian? Kalau tidak di IKOPIN mana bisa saya akan kuliah, orang tua saya tidak mampu membiayai saya untuk kuliah. Karena di IKOPIN lah saya bisa kuliah dan mendapatkan beasiswa. IKOPIN mempunyai jaringan kerja sama yang luas dan memberikan kesempatan beasiswa yang banyak bagi mahasiswanya. Kalau tidak di IKOPIN saya tidak akan mendapatkan ilmu yang saat ini saya miliki. Karena ilmu yang di dapat selama belajar di IKOPIN sangat berguna sekali, tidak hanya dari pengetahuan dan wawasan yang bertambah, tapi soft skill pun ikut bertambah dengan banyaknya kegiatan mahasiswa yang bagus-bagus untuk melatih soft skill kita. Kalau tidak di IKOPIN tidak mungkin saya bisa pergi ke Thailand, karena IKOPIN memberikan fasilitas kepada mahasiswanya yang berprestasi. Kalau tidak di IKOPIN tidak mungkin saya mempunyai kemampuan dan keberanian untuk berwirausaha, karena IKOPIN melatih kita bukan untuk mencari pencari kerja, tetapi melatih kita untuk menjadi penyedia lapangan kerja dan menjadi seorang pemimpin. Dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa IKOPIN yang mendapatkan dana hibah Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), karena kemampuannya membuat ide bisnis yang layak dan mempunyai prospek bagus untuk di implementasikan, di IKOPIN ini lah saya mendapatkan ini semua, yang awalnya terlihat tidak mungkin semua itu berubah menjadi mungkin.
Mungkin orang diluar sana, banyak yang under estimate terhadap mahasiswa IKOPIN, saya berani membantah itu semua salah, Kenapa? Karena lulusan IKOPIN di didik dan ditempa mentalnya untuk menjadi Leader bukan sebagai pengemis pekerjaan, mahasiswa IKOPIN inovatif karena tujuan mereka bukan lah sebagai pekerja tetapi sebagai pemilik sebuah usaha/perusahaan. Di IKOPIN ini lah saya di tempa dan di didik untuk mampu bersaing dengan yang lainnya.
Semua itu saya lalui dengan semangat dan selalu melihat ke depan, tidak terpuruk kepada keadaan. Mungkin sebagian mahasiswa IKOPIN ada yang menyesali ia kuliah di IKOPIN, karena? Mereka tidak tahu cara mengeksplor diri mereka, dan selalu mengecilkan diri mereka sendiri, padahal diluar sana banyak orang yang kagum dan ingin bekerja sama dengan mahasiswa IKOPIN. Mungkin orang-orang seperti itu tidak tahu dan tidak mau tahu, tidak aktif di kampus yang bisanya hanya mengecilkan diri mereka sendiri dan tidak mau merubahnya, karena melihat IKOPIN di kelilingi kampus-kampus bonafide, maka mereka berfikiran seolah-olah mereka itu kecil. Itu Salah Besar! yang berfikiran seperti itu adalah mahasiswa terbelakang/ kurang update di IKOPIN yang mereka tidak aktif dalam kegiatan yang ada dikampus yang kerjanya hanya kuliah dan pulang ke kosan/rumah. Tanpa ada partisipasi nya dalam mengembangkan kampus IKOPIN, tetapi kerjanya hanya berkomentar tetapi tidak ada actionnya alias NATO (Not Action Talk Only). Coba lihat orang-orang yang aktif di kampus, dia tidak pernah mengeluh, malah mereka enjoy kuliah dan menjalankan semua kegiatan yang ada di kampus, mereka giat menempa diri mereka untuk maju dan mampu bersaing dengan yang lain. Saya pribadi sangat mensyukuri kuliah di IKOPIN, kenapa? karena saya mempunyai prinsip seperti ini, "Lebih baik menjadi Macan di kandang Tikus" daripada menjadi tikus di kandang macan, yang artinya kita menjadi 'sesuatu/kepala' di tempat yang kecil, daripada kita hanya menjadi buntut/kecil/bawahan di tempat yang besar. Itu yang membuat saya termotivasi untuk lebih baik lagi.
Semua itu saya lalui dengan semangat dan selalu melihat ke depan, tidak terpuruk kepada keadaan. Mungkin sebagian mahasiswa IKOPIN ada yang menyesali ia kuliah di IKOPIN, karena? Mereka tidak tahu cara mengeksplor diri mereka, dan selalu mengecilkan diri mereka sendiri, padahal diluar sana banyak orang yang kagum dan ingin bekerja sama dengan mahasiswa IKOPIN. Mungkin orang-orang seperti itu tidak tahu dan tidak mau tahu, tidak aktif di kampus yang bisanya hanya mengecilkan diri mereka sendiri dan tidak mau merubahnya, karena melihat IKOPIN di kelilingi kampus-kampus bonafide, maka mereka berfikiran seolah-olah mereka itu kecil. Itu Salah Besar! yang berfikiran seperti itu adalah mahasiswa terbelakang/ kurang update di IKOPIN yang mereka tidak aktif dalam kegiatan yang ada dikampus yang kerjanya hanya kuliah dan pulang ke kosan/rumah. Tanpa ada partisipasi nya dalam mengembangkan kampus IKOPIN, tetapi kerjanya hanya berkomentar tetapi tidak ada actionnya alias NATO (Not Action Talk Only). Coba lihat orang-orang yang aktif di kampus, dia tidak pernah mengeluh, malah mereka enjoy kuliah dan menjalankan semua kegiatan yang ada di kampus, mereka giat menempa diri mereka untuk maju dan mampu bersaing dengan yang lain. Saya pribadi sangat mensyukuri kuliah di IKOPIN, kenapa? karena saya mempunyai prinsip seperti ini, "Lebih baik menjadi Macan di kandang Tikus" daripada menjadi tikus di kandang macan, yang artinya kita menjadi 'sesuatu/kepala' di tempat yang kecil, daripada kita hanya menjadi buntut/kecil/bawahan di tempat yang besar. Itu yang membuat saya termotivasi untuk lebih baik lagi.
Kalo kita berkaca kepada tetangga, saya melihat tidak ada yang beda antara IKOPIN dan sebelah, menurut saya mahasiswa IKOPIN lebih baik dalam beberapa hal, mungkin yang membedakan kebanyakan dari mahasiswa tetangga orang tua mereka adalah orang kaya, padahal kalo saya beranggapan mereka mungkin lebih beruntung sekarang dan semua yang mereka pakai itu hanyalah harta orang tua mereka, lagipula buat apa hanya kuliah kita harus berpamer-pamer harta?apalagi itu milik orang tua dan titipin Tuhan Yang Maha Kuasa. Dilihat dari segi itu kita merasa kecil? itu adalah pemikiran yang salah. Kita jangan selalu melihat keatas, IKOPIN itu kampus besar dengan segudang potensi, coba lihat Rektor kita siapa? Mantan Menteri Ekuin, Mantan Gubernur Bank Indonesia, beliau saja mau memimpin IKOPIN, masa kita malu? yang bukan siapa-siapa dan belum jadi apa-apa. Kita ini merasa kecil karena kita bersanding dengan yang Top-top, seharusnya kita bangga karena kita disandingkan dengan yang top-top, berarti kita disini sejajar dengan mereka. Kalo kita membandingkan dengan kampus swasta lain, IKOPIN jauh lebih baik, mereka hanya menyewa ruko, coba lihat IKOPIN?! Gedungnya bagus, besar, tanahnya luas, dan itu tanah milik IKOPIN. Sekali-sekali boleh kita melihaat keatas untuk sebagai pelecut untuk menyamai mereka, tapi jangan terus-terusan melihat keatas, coba kalian liat kebawah, berapa banyak kampus yang jauh di bawah IKOPIN dalam segala hal. Coba IKOPINers study banding ke tetangga, semua pembelajaran dan materi nya sama yang di ajarkan tidak ada yang beda, dosen pengajar kita juga sangat berkompeten dan tidak ada yang meragukan kemampuan mereka, perusahaan-perusahaan besar, seperti Pertamina saja memanggil mereka untuk menjadi narasumber dan pelatih.
Yang jauh di bawah kita saja banyak yang bangga, mengapa kita harus merasa kecil dengan almamater IKOPIN? seharusnya kita harus lebih bangga daripada mereka. Sekarang bukan waktunya untuk merasa kecil guys! tapi sekarang waktunya untuk merubah mindset itu dan lakukan action yang membanggakan, untuk membuktikan IKOPIN itu sangat baik, jauh dari apa yang mereka pikirkan.
Yang jauh di bawah kita saja banyak yang bangga, mengapa kita harus merasa kecil dengan almamater IKOPIN? seharusnya kita harus lebih bangga daripada mereka. Sekarang bukan waktunya untuk merasa kecil guys! tapi sekarang waktunya untuk merubah mindset itu dan lakukan action yang membanggakan, untuk membuktikan IKOPIN itu sangat baik, jauh dari apa yang mereka pikirkan.
Saya memberi contoh guys, apakah IKOPINers tahu diluar sana banyak lulusan IKOPIN yang sangat sukses, saya ambil contoh pemilik kosan saya ternyata alumni IKOPIN yang bekerja sebagai Direktur Operasional salah satu Bank Syariah di Indonesia, IKOPINers tahu gajinya berapa? Rp 90juta guys! dan sangat banyak alumni IKOPIN yang sukses seperti itu guys! Jadi buang jauh-jauh perasaan mengecilkan diri sendiri itu guys. Ayo bangkit dan tunjukan kepada dunia bahwa kita itu baik.
Pesan dari saya, "selalu bersyukur dengan apa yang telah di berikan oleh tuhan, lakukan dengan sungguh-sungguh, untuk meraih impian dan cita-cita". THANKS GOD I'M IKOPIN
Kalau ingin tahu seperti apa alumni IKOPIN dan berkenalan dengan mereka datang ke acara Musyawarah Nasional (Munas) alumni IKOPIN Seluruh Indonesia yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) IKOPIN pada tanggal 24 November 2013 di Graha Suhardani IKOPIN.
0 comments:
Post a Comment